Ini Dia Beberapan Keanehan Surat Permohonan Yang Di Buat Oleh Waketum Gerindra Kepada PDIP


Berita Terkini - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, meminta maaf atas pernyataannya beberapa waktu lalu. Arief sempat mengatakan Presiden Joko Widodo dan PDI Perjuangan membohongi rakyat sehingga wajar apabila disamakan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Lewat sebuah surat yang ditandatangani di atas materai Rp 6 ribu itu, Arief meminta maaf kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan seluruh kader PDI Perjuangan.
Surat itu tertanggal Selasa (1/7/2017).

Berikut isi surat permohonan maaf yang ia bikin dan diterima Tribunnews.com:

Hal : Permohonan maaf

Kepada YTH
Ketua Umum PDI-Perjuangan
Dan seluruh kader PDIP di seluruh Indonesia

Dengan hormat

Salam Demokrasi

Bersama ini saya bertanda tangan di bawah ini

Nama : Arief Poyuono 
Jabatan : Wakil Ketua Umum Gerindra

Bersama Ini terkait pemberitaan di beberapa di media massa yang menyebutkan pernyataan saya yang mengatakan, WAJAR SAJA KALAU PDIP SERING DISAMAKAN DENGAN PKI KARENA MENIPU RAKYAT “Dengan ini saya mengklarifikasi bahwa saya tidak bermaksud mengatakan bahwa PDIP adalah PKI dan menipu rakyat, dan tidak benar PDIP itu adalah PKI serta menipu. Sebab PDI-Perjuangan adalah partai yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan berlandasan Pancasila dan bekerja serta memperjuangkan rakyat Indonesia untuk kemakmuran bangsa dan negara".

Karena itu, untuk meluruskan kesalah pahaman, saya Arief Poyuono meminta maaf yang sebesar-besar nya pada Ibu Megawati Soekarnoputri dan seluruh jajaran kader PDIP yang merupakan sahabat-sahabat saya atas statement saya tersebut di atas.

Atas perhatiannya dan kebersamaan dalam sebuah negara Demokrasi, saya ucapakan terima kasih

Jakarta 1 Agustus 2017

ARIEF POYUONO
WAKIL KETUA UMUM GERINDRA

Dan tidak lama kemudian, di  sosial media Twitter, beredar bentuk fisik asli surat permintaan maaf tersebut yang salah satunya diunggah oleh netizen pengguna akun @prastow.


"Jadi Waketum @Gerindra minta maaf karena menuduh PDIP disamakan dg PKI? Memang sebaiknya jaga lisan dan dipikir dulu kalau ngomong," kicau @prastow.





Namun kalau kita teliti jauh, ada beberapa keganjilan yang bisa kita soroti dalam surat yang ditulis di atas materai Rp6.000 tersebut. Ternyata, banyak netizen memergoki banyaknya kesalahan tanda baca dan tata bahasa yang terbilang aneh di tulisan dalam surat tersebut.

Salah satunya netizen dengan akun @ulinyusron. "Inilah pentingnya belajar Bahasa Indonesia agar tahu tata bahasa dan tanda baca yang baik dan benar," cuit @ulinyusron. Ada pula netizen yang mempertanyakan apakah surat ini ditulis oleh orang selevel waketum lantaran banyaknya kesalahan tata bahasa.




"@prastow @Gerindra Penasaran aja siapa yg mengetik surat ini tanda baca (koma & titik), penggunaan hurif besar salah semua? Inikah surat resmi level Waketum?" tulis @RonaldSet9.

Berikut komentar lain dari netizen:

@PSambadha: Sedih banget baca Bahasa Indonesia formal jadi mawut begini. :"(

@weezo10: Wkekekek itu suratnya aja banyak penggunaan tanda baca yang salah dan tidak pada tempatnya, sontoloyo.

@marclarissa: kesel lho liat spasi sebelum koma.

@kolot55: Waduh, EYD-nya sampai keriting begitu ya??

@eoshiwin: Iya, parah bgt struktur EYD dan tata bahasanya

@mg_simamora: Kupikir cuma aku yg salah fokus, td pertama lihat aku langsung fokus ke tanda "koma". Sekelas wakil ketua umum buset.

@ukaheniveb10_04: Jng2 wktu SMP-SMA pas pelajaran Bahasa Indonesia jarang masuk yahh

@journalez: Ini surat dibuat di bawah tekanan, ya? Pusing, tanda baca ngawur semua.

Nah ... kalau menurut anda sendiri, gimana nih soal surat PERMINTAAN MAAF dari Waketum Gerindra?


0 komentar