Pedasnya Komentar Ahok Ketika Tolak Keinginan FPI Untuk Takbir Keliling




Berita Akurat - Setelah dulu sempat membaik , kini hubungan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau yang kerap di sapa Ahok dengan organisasi Front Pembela Islam (FPI) kembali memanas menjelang Lebaran. Hal itu dipicu oleh keinginan FPI untuk melakukan takbir keliling dalam rangka puncak perayaan hari raya Idul Fitri 1437 Hijriah, namun hal tersebut langsung dilarang keras oleh Ahok.

Ahok mengatakan, Pemprov DKI melarang takbir keliling di Jakarta dan meminta aparat dari kepolisian dan Satpol PP menyisir warga yang melakukan konvoi takbir keliling. Larangan itu disampaikan oleh Wakil Gubernur Djarot Syaiful Hidayat saat memimpin rapat forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) di Balai Kota, Rabu lalu (29/6) lalu.

Meski dilarang, Ketua Umum DPP FPI Ahmad Shobri Lubis tetap mengajak warga Jakarta untuk melakukan takbiran keliling pada Selasa (5/7). "Ya biasa saja kita buat takbiran. Orang Indonesia dari dulu takbiran ya takbiran. Keliling yang keliling di masjid ya di masjid silakan. Yang keliling ya keliling," kata Ahmad Shobri saat dihubungi, Senin (4/7).

Penyebab alasan pihaknya tidak menggubris himbauan Pemprov DKI karena takbiran keliling dinilai merupakan budaya umat muslim sejak zaman dulu. Sehingga, budaya tersebut harus tetap dilestarikan sampai kapan pun.

"Enggak ada urusan. Itu wadah tradisi muslim dari zaman dulu. Sekarang kalau itu dilarang itu namanya sudah intoleran" tegas Shobri.

Ahok sendiri enggan ambil pusing mengenai keinginan FPI. Dia justru meragukan keabsahan dari FPI yang berdiri sebagai sebuah organisasi. Ahok pun menyindir FPI. Menurutnya, jika FPI mau melakukan takbiran tak perlu mengajak orang lain.

"Memang FPI itu resmi ya? Resmi enggak sih ormasnya? Takbiran enggak usah pakai nama FPI dong. Kalau mau takbiran, takbiran saja" kata Ahok di Terminal Pulogebang, Jakarta, Senin (4/7).

Mengenai pengamanan saat malam takbiran, Ahok menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian. "Tanya sama Dirlantas. Karena itu bukanlah kewenangan kita . Tanya saja langsung nanti ke Pak Dirlantas," kata dia.

0 komentar