Berita Akurat - Polisi menangkap setidaknya 15 orang dalam kericuhan yang terjadi di kantor Kementerian Dalam Negeri (Jakarta Pusat ), Kericuhan yang terjadi ini dikarenakan Sengketa Pilkada di kabupaten Tolikara, Papua.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan kelompok massa dari Barisan Merah Putih Tolikara sudah berada di Kemendagri sejak sekitar dua bulan lalu.
Baca Juga : Inilah Line-Up 11 Pemain Dunia Terkenal Yang Gagal Mentas Di Piala Dunia 2018
"Dia itu bukan demo ya, tetapi dia itu memang ada di Kemendagri berkaitan kasus di MK. Dia menjaga jangan sampai ada orang Papua yang datang ke Kemendagri, dia di situ. Dia sudah dua bulan di situ, menjaga jangan sampai ada orang Papua yang artinya datang ke Kemendagri, mantau saja," jelas Argo kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (11/10/2017).
Menurut Argo, selama dua bulan itu, massa datang secara berkelompok. Pihaknya menempatkan personel di Kemendagri setiap hari.
"Kan ada anggota juga di sana yang jaga. Kadang-kadang yang datang juga cuma lima orang saja yang mantau, 2 orang, 3 orang, kadang 10 orang, jadi tidak sama," ucapnya.
Argo melanjutkan, keributan terjadi karena adanya miskomunikasi. Massa tadinya ingin menemui Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo untuk membicarakan terkait sengketa pilkada di Tolikara.
Baca Juga : Amazing, Tarif Harga Endorse Syahrini Di instagram nya Bakal Bikin Kamu Melongo, Lihat Harganya!
"Ya, intinya yang bersangkutan pengin ketemu dengan Kemendagri, sudah sesuai tadi yang disampaikan Pak Mendagri sudah pernah ketemu, to. Kemudian Pak Mendagri mendelegasikan ke Dirjen Otda," katanya.
"Saat sudah, yang bersangkutan mau bertemu, tapi yang dari Kemendagri tidak bisa, kemudian saat Kemendagri ada waktu, yang dari anak-anak Papua ini tidak bisa bertemu, jadi komunikasinya mis saja," tambahnya.
Saat ditanya apakah mereka merupakan pendukung salah satu calon bupati, Argo mengatakan, "Itu masih dalam proses penyelidikan."
Sumber : Detik.com
0 komentar