HAL PENTING, Pelajari Cedera Pada Bagian Kepala Saat Berolahraga, Jangan Dianggap SEPELE !!!

Berita Akurat

Berita Akurat - Dalam permainan olahraga, berbenturan, jatuh, atau terluka merupakan hal yang sudah harus bisa diterima secara wajar oleh setiap olahragawan, apalagi dalam sepakbola dimana adu fisik sudah pasti sering terjadi dalam setiap menitnya, akan tetapi kitapun harus mengerti dan mengetahui penanganan, pencegahan dan juga bagaimana cara mengetahui cedera apa saja yang terjadi didalam lapangan.

Terlebih benturan pada kepala karena dibagian kepala banyak sekali saraf penting untuk tubuh kita dan otak kita, bagian ini yang paling berbahaya karena dapat merusak saraf, kelumpuhan bahwa kematian.
berbagai jenis cedera  akibat benturan dikepala ada berbagai jenis, berikut penjelasan beberapa cedera fatal pada benturan yang terjadi dikepala.

Cedera otak traumatis adalah penyebab utama kematian dalam kecelakaan yang berhubungan dengan olahraga, seperti yang dialami kiper Persela Lamongan, Choirul Huda.

Baca Juga : Wow ... Artis Cantik Prilly Latuconsina Ulang Tahun Ke-21, Ini Hadiah Mewahnya !

Choirul meninggal dunia setelah sempat tak sadarkan diri karena mengalami benturan atau tabrakan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues, dan penyerang Semen Padang, Marcel Sacramento, pada laga pekan ke-29 Liga 1 musim 2017 di Stadion Surajaya, Lamongan, Minggu (15/10/2017).

Menurut pihak RSUD dr Soegiri, Lamongan, yakni dr Zaki Mubarok, Huda meninggal akibat mengalami benturan di kepala.

"Choirul Huda disinyalir meninggal karena benturan di kepala dan leher," kata dr Zaki, Minggu (15/10/2017).

Apa itu cedera kepala?

Cedera kepala adalah cedera yang terjadi pada kulit kepala, tengkorak, atau otak yang disebabkan oleh trauma. Gegar otak dan memar otak adalah dua jenis yang paling umum dari cedera otak terkait olahraga.

Menurut Brain Injury Association of America, lima kegiatan utama yang bertanggung jawab untuk gegar otak pada anak dan remaja usia 5 sampai 18 tahun termasuk bersepeda, basket, kecelakaan di taman bermain, dan sepak bola.

Dua jenis cedera otak yang paling umum

1. Gegar otak

Gegar otak adalah jenis cedera otak traumatis yang terjadi ketika otak tersentak atau terguncang cukup keras sehingga membentur dinding tengkorak. Hal ini dapat terjadi ketika dua atlet saling bertubrukan atau ketika seseorang jatuh dan terantuk kepalanya.

Gegar otak juga bisa terjadi sebagai hasil dari pukulan kepala dari benda tumpul atau peralatan olahraga. Dalam sepakbola, menyundul bola pun tak lepas dari risiko gegar otak.

Tapi Anda tak harus mengalami benturan di kepala untuk mengalami gegar otak. Benturan keras di tempat lain di tubuh dapat menciptakan gaya cambukan yang cukup kuat untuk menggoncangkan otak.

Gegar otak menyebabkan perubahan status mental seseorang dan dapat mengganggu fungsi normal otak.

2. Memar otak

Memar otak adalah lebam akibat perdarahan yang mengendap tidak normal di luar pembuluh darah dan membeku, mengakibatkan bengkak. Tengkorak retak adalah satu lagi tipe cedera kepala yang dapat memengaruhi otak.

Jika seseorang mengalami keretakan tengkorak kepala, serpihan kecil dari tengkorak bisa menusuk tulang dan menyebabkan perdarahan. Cedera seperti ini menghancurkan, merobek, dan menggeser jaringan otak halus. Cedera otak penetrasi adalah yang paling mengancam kehidupan, dan jenis yang paling fatal dari segala jenis cedera otak.

Semua jenis cedera otak adalah kejadian unik. Otak dapat menerima beberapa jenis cedera tergantung pada jenis dan seberapa kuat pukulan yang diterima oleh kepala. Satu jenis cedera kepala tertentu dapat memengaruhi satu area fungsional otak saja, atau meliputi daerah lain di sekitar area benturan, atau semua bidang otak.

Baca Juga : Akhirnya Jokowi Tegur Walikota Medan : Benahi Jalan Atau Saya Duluan Kerjakan!

Apa saja tanda dan gejala cedera kepala traumatik?

Tergantung dari tingkat keparahannya, cedera otak akibat benturan kepala berkisar dari ringan hingga parah. Tanda dan gejala klasik dari gegar otak, termasuk:

    Kebingungan
    Depresi
    Pusing atau masalah keseimbangan
    Penglihatan ganda atau buram
    Merasa pening, goyah, terhuyung-huyung
    Kelelahan
    Sakit kepala
    Hilang ingatan
    Mual
    Sensitivitas terhadap suara atau cahaya
    Sulit tidur
    Sulit berkonsentrasi dan mengingat

Cedera otak traumatik ringan hanya didiagnosis ketika ada perubahan status mental (hilang kesadaran, bengong, kebingungan) pada saat cedera terjadi. Indikasi bahwa cedera kepala lebih serius daripada gegar otak dan membutuhkan perawatan darurat meliputi:
    Perubahan ukuran pupil
    Keluar cairan bening atau darah dari hidung, mulut, atau telinga
    Kejang
    Fitur wajah berubah
    Memar di wajah
    Keretakan tengkorak atau wajah
    Kerusakan pendengaran, indera pencium, perasa, dan penglihatan
    Ketidakmamuan untuk menggerakkan satu atau lebih tungkai tubuh (tangan, kaki, leher)
    Mudah marah
    Pusing
    Hilang kesadaran (bisa sangat singkat, beberapa detik hingga menit, atau berjam-jam)
    Laju pernapasan rendah
    Gelisah, teledor, koordinasi anggota tubuh berantakan
    Sakit kepala parah
    Bicara cadel atau penglihatan kabur
    Leher terasa kaku atau muntah
    Gejala (apapun) semakin parah setelah pemulihan tahap awal
    Pembengkakan di area benturan
    Muntah-muntah yang konsisten

Seseorang tidak selalu kehilangan kesadaran ketika mengalami gegar otak. Efeknya bisa terlihat langsung, atau mungkin tidak akan muncul sampai berjam-jam atau bahkan berhari-hari kemudian.
Gegar otak dapat memiliki efek kesehatan jangka panjang yang serius dan memengaruhi pemikiran, sensasi, bahasa, atau emosi. Cedera otak juga dapat menyebabkan epilepsi dan meningkatkan risiko untuk kondisi seperti penyakit Alzheimer, Parkinson, dan gangguan otak lain yang menjadi lebih umum dengan bertambahnya usia.

Bagaimana cara mengatasi cedera kepala saat berolahraga?

Mendapatkan bantuan medis sesegera mungkin penting untuk setiap jenis cedera berpotensi sedang sampai berat. Cedera yang tidak terdiagnosis dan tidak menerima perawatan yang tepat dapat menyebabkan cacat dan kerusakan jangka panjang.

Perlu diingat bahwa meskipun kematian dari cedera olahraga termasuk jarang, cedera otak adalah penyebab utama kematian yang berhubungan dengan olahraga.

Jika Anda mengalami gegar otak atau menduga bahwa orang lain mengalaminya, langkah yang paling penting untuk dilakukan adalah untuk mencegah cedera lebih lanjut. Hentikan aktivitas dan beri tahu orang lain bahwa Anda mungkin telah terluka. Kemudian dapatkan perhatian medis.

Jika Anda bermain sebagai bagian dari tim, minta untuk dibawa keluar dari lapangan dan beri tahu wasit/pelatih apa yang terjadi. Jika sesama pemain memiliki tanda-tanda seperti kebingungan atau tiba-tiba hilang koordinasi, pastikan untuk melaporkan hal ini kepada pelatih.


0 komentar