Berita Akurat, MAJALAHINDO24 - Monalisa Perez (19) ditahan karena menembak suaminya dalam video untuk diunggah di YouTube hingga meninggal. Menurut pihak berwenang, aksi wanita asal Minnesota, Amerika Serikat, itu merupakan aksi penggunaan media sosial yang tidak beres.
Dikutip dari BBC, Kamis (29/6/2017), ia menembak suaminya yang bernama Pedro Ruiz (22). Ruiz kala itu tengah memegang sebuah buku tebal di dadanya. Perez percaya buku tersebut akan dapat menghentikan aksi peluru. Aksi Perez tersebut ditonton anak mereka yang berusia 3 tahun dan 30 penonton lainnya.
Saudara Ruiz, Claudia Ruiz, mengatakan ke media mereka melakukan itu untuk meningkatkan pengunjung kanal YouTube keduanya. Claudia Ruiz kepada WDAY-TV menyatakan, Pedro Ruiz sempat mengatakan padanya akan rencana aksi tersebut.
"Karena kami menginginkan lebih banyak pemirsa, kami ingin menjadi terkenal," kata Claudia Ruiz menirukan ucapan Pedro.
"Dia telah memberi tahu saya rencana itu dan saya berkata, 'Jangan lakukan itu, jangan lakukan itu. Mengapa kamu akan menggunakan pistol? Mengapa?'" tutur Claudia Ruiz kepada WDAY-TV.
Monalisa Perez |
Claudia menuturkan aksi tersebut hanya sebuah lelucon yang memang tak lucu. Akan tetapi ia memastikan bahwa Perez dan Pedro Ruiz merupakan pasangan yang saling mencintai.
Perez yang tengah hamil menghadapi tuntutan pembunuhan tingkat dua. Ia mengaku aksi tersebut merupakan ide suaminya, dan dia diyakinkan untuk melakukannya.
Jaksa setempat menyatakan buku yang digunakan adalah Ensiklopedia hardcover. Sementara senjata yang digunakan adalah pistol Desert Eagle .50.
Dalam insiden ini Polisi menyita dua kamera yang dipakai merekam. Saat Perez melepaskan tembakannya, para tetangga menonton di luar rumah mereka.
"Semua orang menangis, saya berdiri di balik pohon itu di sana. Saya tidak tahan dan memilih kembali ke rumah," kata tetangga Perez, Wayne Cameron, ke WDAY-TV.
Channel Perez dan Ruiz di YouTube dibuka pada Maret lalu. Channel mereka membahas mengenai kehidupan pasangan muda yang telah menjadi orang tua.
Sumber : detik
0 komentar